BATU ASAH ART EDUCATION

Batu asah adalah komunitas nir-laba yang bergerak dalam bidang pendidikan seni, khususnya seni rupa. Batu asah berdiri 2007 diKotagede, Yogyakarta.
Berangkat dari cara pandang dan kegelisahan yang sama dalam melihat permasalahan pendidikan seni rupa, kami berupaya membuat sebuah ruang study alternatif yang lebih terbuka. Beberapa agenda yang telah kami lakukan seperti diskusi, workshop dan pameran. Selain itu kami akan terus bekerja sama dengan beberapa institusi dan komunitas di luar seni rupa yang nantinya dapat untuk mencetak formula dan konsep dalam menggembangkan pendidikan seni rupa.



15/02/09

Study performance art


FJ Kunthing 2008 (yogyakarta)



Didik danardono (solo 2007)


Sekilas tentang Performance art

perbedaan performance art dan performing art

Performance art adalah sebuah karya reduksi dari berbagai hal (bentuk, faham, filosofi, teori, pemikiran) yang telah mapan. Ia banyak memecah dan mendobrak benteng-benteng dan puri agung paradigma lama hingga seringkali dicap sebagai karya anomali. Padahal semua karya manusia tak pernah lepas dari semiotika.

Berbeda dengan performance art, konsep dalam performing art adalah konsep yang tertata apik, tidak lagi melalui atau pun melahirkan ruang konseptual baru. Performing art berada dalam bidang yang sama sekali lain dengan performance art, karena produknya lebih artifisial dan welldone. [Performing adalah sebuah kata sifat yang berarti: ‘mempertunjukkan’. Performing art = seni mempertunjukkan, demikian menurut kamus terjemahan Inggris-Indonesia, namun hingga kini terjemahannya adalah ‘seni pertunjukan’. Terjemahan ini sudah selayaknya dikaji ulang agar tidak terjadi salah paham yang berkelanjutan

Performance art berpangkal dari pemahaman anti-estetika, yang berarti sangat menolak ‘jauh-jauh’ dan lepas dari segala kaidah seni (anti Art). Hal ini berarti berbagai unsur artifisial macam tari, teater, musik, sastra dan dramaturginya sama sekali tidak termasuk dalam setiap penampilan para performance artist. Keindahan performance art hanya pada konsep semata. Jadi penggunaan kata art atau seni di sini menjadi sangat penting, karena menerangkan ‘performance’ yang sebetulnya sangat memporakporandakan pengertian ‘pertunjukan’ secara konvensional

Indonesia merupakan kawasan unik bagi performance art. Para senimannya telah banyak memiliki predikat sebagai seniman internasional dengan kehadiran mereka di berbagai forum dunia di berbagai negara. Komunitasnya baik per individual juga makin marak dan sporadis di berbagai daerah, baik Bandung, Yogyakarta dan sebagainya. Uniknya adalah persepsi publik umum dan publik seni bahkan para pelakunya seringkali terabaikan dengan ketidakmeratanya persepsi yang sama dalam pengetahuan dasar dan sejarah performance art. Itu sebabnya, meski beberapa aksi merupakan inspirasi dari keberadaan performance art dari luar negeri (Barat), namun keberadaannya di negeri sendiri belum menjadi satu kata sepakat atas istilahnya itu sendiri. Sehingga wacana atas hal ini seringkali tak tersentuh publik luas dan belum diketahui pasti kapan sebetulnya waktu mula masuknya performance art di Indonesia.

Tentang tubuh dan media

Tubuh di sini menjadi medium konseptual, yang memiliki aneka rupa fungsi konseptual sebagaimana sebuah sistem dengan struktur organ-organnya. Sistem ini yang dipercaya dapat memproduksi aneka macam gagasan mengenai konsep-konsep baru. Maka arti penggunaan tubuh sebagai medium dalam performance art sangatlah jamak. Performance artist bebas menginterpretasikan hal ini. Eksplorasi tubuh dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam. Setiap seniman berhak memperlakukan tubuhnya

Batu asah mencoba memberikan kesempatan kepada beberapa teman2 yang berkarya dengan media ini. Salah satunya dengan membuat dokumentasi dari beberapa teman selaku (performer) dan mendiskusikanya, Kami secara pribadi( masing masing sebagai anggota) dan kelompok....masih.... belajar membuat study tentang performance art dengan mengikuti beberapa event performance art salah satunya adalah: Hero off the day, Solo Performance art #1,2, Bandung art event, FKY Performance day ,dan beberapa acara performance art yang lain. Study ini bertujuan untuk mencari mempertemukan kegelisahan teman teman terhadap konsep performance yang tak lepas dari tradisi, pendidikan juga kebebasan ber-ekspresi.